Kamis, 07 Agustus 2008

Di Usia 20 Ahirnya aku Merasa Kehilangan


Dua puluh tahun lebih ku menghirup udara dunia yang penuh dengan keindahan ini. tanpa memandang sebuah rasa yang terdapat disekujur raga dan jiwa, tanpa mencari arti dari sebuah jati diri yang melekat pada lubuk hati. tanpa ku sadari semakin besar rintangan dan pengorbanan dalam melangkah didunia ini semakin besar keindahan yang kurasakan. kenyamanan, ketakutan, kesunyian, tawa, tangis, serta rayuan kata - kata yang slalu ku rasakan membuat ku memikirkan apa arti hidupku sebenarnya.

sudah terlalu lama ku mencari arti hidup ku ini, sudah lama ku mencari kemana arah dan tujuan hidupku nanti, sampai saat ini aku belum dapat fokus pada sebuah titik, aku sebagai manusia biasa yang selalu bertanya pada bunda, kepada ayahanda, kemana ku harus berjalan. berbekal kebebasan memilih kehidupan yang diberikan ortu, semakin membuatku membuka diri mencoba sesuatu yang belum ku ketahui, semakin memaksaku mencoba sesuatu yang kiranya belum kurasakan. namun dengan kebebasan yang diberikan, aku tidak memiliki titik terang tujuan ku yang seharusnya, sehingga sampai saat ini aku masih mencari sesuatu yang ku anggap terbaik buatku, buat mereka yang kusayangi dan terbaik buat cita - cita yang kuharapkan.


namun kebebasan yang mereka berikan, belum mampu membuat ku mencoba sesuatu yang dulu ku anggap sebagai zat pelengkap tanpa sebuah manfaat, zat yang selalu ku tafsirkan sebagai wujud seorang wanita. belum ada minat dan keinginan yang kumiliki untuk mencari pengganti sekaligus pembuka pandanganku akan sebuah zat yang banyak disebut sebagai keindahan. memang, zat yang disebut sebagai wanita sangat indah, setiap ku melihat ku selalu tertegun, namun belum pernah ku rasakan seperti yang kurasakan pada zat yang dulu pernah kusayangi. sudah lama ku sayangi, sudah lama ku cintai, hingga akhirnya berhenti, berhenti tanpa sebuah proses berhenti, aku menghilang tanpa memberi kabar padanya. aku memang salah, namun aku berpikir dengan meninggalkannya dalam sebuah penantian akan membuatnya berpikir kembali, mengapa dia ingin bersamaku, mengapa dia menyayangiku....

setetes airpun aku tak punya, hanya sebuah rasa sayang yang dapat ku berikan padanya, sampai pada saat aku meninggalkannya aku tidak pernah memberikan sesuatu yang berharga untuknya. Aku mencintainya, menyayanginya, dan sampai malam terakhirku sebelum menulis ini aku masih merindukannya, tapi aku selalu berpikir ia takkan pernah sama seperti dulu.

Pagi, sebelum ku memejamkan mata, entah apa, dari mana, dan siapa yang menghubungiku.. memberikan cerita sebuah kisah jika zat yang selalu ku sayang kini telah bersama orang yang mungkin ia sayang. mendengar berita ini, hatiku mulai terbuka dan sadar, mengapa ku melupakan, menyianyiakan serta menenggelamkan rasa yang dulu pernah ada.

Ini salahku, bukan salah dia..

aku meninggalkannya dalam sebuah penantian, dalam sebuah ketidakpastian,

aku meninggalkannya dalam harapan hampa, dalam arti yang tak dapat diartikan..

tapi disisi lain, aku senang akhirnya ia bisa melupakanku.

aku senang akhirnya dia dapat mencari penggantiku,

aku senang ia dapat menemukan orang yang lebih sayang ma dia...

aku senang memiliki cerita indah bersamanya..

aku bahagia jika akhirnya aku dapat merasakan sebuah kehilangan, sebuah penyesalan dan sebuah kasih sayang,,,,


soooo,,,

gw cow, ngapain mikirin cew trus, mending mikirin diri sendiri aja..

miki buat diri aja masih blepotan, ach,, ternyata aku menyesal meninggalkannya...

tiada kata menyesal brooooooooo....

slama ini ku selalu menutup rapat hatiku untuk siapapun yang mencoba memasukinya, namun sekarang akan ku buka lebar,,,,

selebaaaaaaaaaaaaaaaaaarrr lebaaaaaaaaaaarrrnya....

aku uda g sayang ma dia, aku uda g cinta ma dia, aku uda g butuh dia, aku uda g peduli lagi ma dia, sekalipun ku belum putus ma dia,,,

tapiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii,,, dia bisa nyari dan menerima orang lain, kenapa aku g...???

bodo ach, ntar cari cew aja,,,

tapi aku ingin yang benar2 aku sayangi, cew yang benar2 aku cintai apa adanya, aku ingin mencari yang dapat mengerti aku, yang dapat memahami rutinitasku....

Aku ingin mencintai seorang zat terindah tanpa harus melihat, memandang dan mengetahui dia siapa.... aku ingin mencintai sepenuh hatiku, aku ingin menyayangi seorang..............


uda ach,,,,

cape, kerja dulu, bentar lagi selesai kp, kuliah lagi deach, ketemu ma temen2 yang gila-gila lagi....

ketemu ma laporan praktikum lagi...

huuh....

akhirnya ku bisa bebas dari rasa ini...

ternyata yang ku punya hanya sekeping hati, dan saat ini aku ingin membawanya kembali keluar dari penjara hatiku, menggenggamnya dengan tangan dan akan ku berikan pada telapak tangan orang yang kan kusayangi........ sebagai tanda ku sudah membuka hatiku....

huuuhh

Tidak ada komentar: